Pertemuan ke 13

Hem, pertemuan Kelas malam ini luarbiasa terasa karena dimoderatori Bapak Dail dan narasumbernya yang tidak kalah keren, karena narasumber Pak Hadi yang sekarang dikenal Pak Miftah. Dulu beliau adalah sahabat saya satu kelas di waktu pendidikan D2 Universitas Negeri Semarang dan sekarang pun masih sering komunikasi lewat WhatsApp. Beliau juga yang selalu memotivasi saya untuk mengikuti berbagai pendidikan.

Nah narasumber ini membagikan materi terkait pantun. Yuk kita lihat apa dan bagaimana pantun itu.

Definisi Pantun

Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019). Pantun adalah termasuk puisi lama yang terdiri dari empat baris atau rangkap. Dua baris pertama disebut dengan pembayang atau sampiran dan dua baris kedua disebut dengan maksud atau isi. Di Jawa, pantun dikenal dengan istilah parikan.

Ciri-ciri pantun

1.     Satu bait terdiri atas empat baris

2.     Satu baris terdiri dari empat atau lima kata

3.     Satu baris terdiri atas delapan sampai duabelas suku kata

4.     Bersajak a-b-a-b

5.     Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang

6.     Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud

7.     Pantun dua baris disebut juga karmina atau pantun kilat

Kegunaan pantun

1.     Komunikasi sehari-hari

2.     Sambutan dalam pidato

3.     Menyatakan perasaan

4.     Lirik lagu

5.     Perkenalan

6.     Ceramah atau dakwah

7.     Digunakan pada saat acara pernikahan (palang pintu)

8.     Melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar

 

Cara mudah menulis pantun

1.     Memahami kaidah atau ciri pantun

2.     Menguasai perbendaharaan kata

3.     Menulis isi pantun

4.     Menulis sampiran pantun

5.     Carilah kata yang memiliki bunyi akhir sama. Minimal dua huruf

Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan. Sedangkan gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan.

Karya Narasumber


untuk lebih lengkap materinya bisa melihat buku digitalnya melalui

link https://anyflip.com/wiirj/cfbd/



 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar