Eksplorasi Konsep
MODUL 2 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Tanggal
9 Februari 2023 Calon Guru Penggerak sudah mulai eksplorasi konsep modul 2.
Mari kita baca materinya
Ki Hajar Dewantara telah menyampaikan bahwa maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sebagai pendidik, kita tentu menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia.
Setiap murid yang duduk di kelas kita adalah individu yang unik dan ini seharusnya menjadi dasar dari praktik-praktik pembelajaran yang kita lakukan di kelas dan di sekolah, serta menjadi kerangka acuan saat mengevaluasi praktik-praktik pembelajaran kita.
Keberagaman
murid mungkin dapat berupa:
murid-murid
kita yang berasal dari keluarga kurang mampu yang tidak dapat mengakses
teknologi dari rumah sehingga tidak bisa berpartisipasi dalam pembelajaran
daring;
murid-murid
yang memiliki kesulitan memahami bahasa yang digunakan di kelas, karena ia
murid yang baru pindah dari daerah lain;
murid-murid
yang bosan karena ia sebenarnya telah menguasai keterampilan yang diajarkan,
sehingga pembelajaran tidak menantang lagi untuknya;
murid-murid
yang saat ini sedang berjuang keras untuk mencoba memahami apa yang diajarkan,
namun karena adanya kesenjangan yang terlalu jauh antara apa yang ia mampu
lakukan dengan apa yang sedang dipelajari, akhirnya ia tidak bisa membuat
koneksi;
murid
kita yang hasil-hasil kerjanya tampak baik, namun di sisi lain memiliki masalah
sosial emosional;
murid
kita yang memiliki minat yang besar terhadap bidang tertentu;
murid-murid
kita yang memiliki kesulitan-kesulitan dalam belajar;
dan
sebagainya
Layanan
Kebutuhan Murid
Melihat
betapa luas keberagaman murid-murid kita, maka sebagai guru, kita perlu
berpikir bagaimana caranya kita dapat menyediakan layanan pendidikan yang
memungkinkan semua murid mempunyai kesempatan dan pilihan untuk mengakses apa
yang kita ajarkan secara efektif sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sebagai
pendidik, dengan meyakini bahwa tugas kita adalah melayani murid-murid dengan
segala keberagaman tersebut serta menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar
terbaik bagi mereka, maka berarti kita juga harus meyakini bahwa:
semua
murid kita bisa berhasil dan sukses dalam pembelajarannya.
bersikap
adil itu bukan berarti menyamaratakan perlakuan kepada semua murid.
setiap
murid memiliki pola belajarnya sendiri yang unik.
praktik-praktik
pembelajaran perlu ditelaah efektifitasnya lewat bukti-bukti yang diambil dari
pengalaman demi pengalaman.
guru
adalah kunci dari keberhasilan pengembangan program pembelajaran murid-murid di
kelasnya.
guru
membutuhkan dukungan dari komunitas yang lebih besar untuk menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung semua siswa.
Learning
Gap
Fakta
bahwa murid-murid kita memiliki karakteristik yang beragam, dengan keunikan,
kekuatan dan kebutuhan belajar yang berbeda, tentunya perlu direspon dengan
tepat. Jika tidak, maka tentunya akan terjadi kesenjangan belajar (learning
gap), dimana pencapaian yang ditunjukkan murid tidak sesuai dengan potensi
pencapaian yang seharusnya dapat ditunjukkan oleh murid tersebut.
Salah
satu cara yang dapat kita lakukan untuk merespon karakteristik murid-murid yang
beragam ini adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.
Kaitan
dengan Standar Pendidikan Nasional
Di
dalam Standar Kompetensi Lulusan dijelaskan mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai
oleh peserta didik setelah menyelesaikan masa belajarnya di jenjang pendidikan
tertentu. Kompetensi lulusan ini merupakan profil dari kualifikasi lulusan yang
diharapkan terwujud dalam diri peserta didik dan merupakan ejawantah dari apa
yang diharapkan dalam tujuan pendidikan nasional. Untuk dapat mewujudkan profil
kualifikasi lulusan seperti yang dijabarkan dalam Standar Kompetensi Lulusan
tersebut, maka diperlukan suatu upaya untuk mengembangkan potensi peserta didik
dengan semaksimal mungkin. Pembelajaran berdiferensiasi akan memungkinkan guru
memaksimalkan potensi peserta didik dengan meminimalisir kesenjangan belajar
(learning gap) melalui proses identifikasi kebutuhan belajar murid yang tepat.
Lewat pembelajaran berdiferensiasi, tidak hanya murid berkembang potensinya
secara maksimal, namun proses pembelajaran juga akan lebih memberikan banyak
ruang bagi murid untuk membuat dan menentukan pilihan dan memberikan suara,
sehingga proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar